Tips Merencanakan Kteuangan Masa Depan - Jangan hingga masa depan kita sengsara..!. Itulah pesan para orang bau tanah buat anak-anaknya. Untuk itulah maka sangat diharapkan mempersiapkan dengan tips mem.buat planning keuangan hari esok.
Anda yg dikala ini berumur paruh baya dan sudah mempunyai penghasilan perlu mempersiapkan sedini mungkin Perencanaan Keuangan Anda dan calon keluarga Anda nantinya. Sebagai lajang yg belum ingin menikah dan punya anak, Anda punya banyak alternatif terhadap tujuan keuangan masa depan Anda.
Mari kita berfikir sejenak, jikalau rata-rata pekerja atau karyawan akan pensiun di usia 55 tahun, maka Anda punya waktu 29 tahun untuk mempersiapkan ‘dana nyaman’ ketika masa Anda sudah tidak produktif kelak. Kaprikornus dengan waktu 29 tahun yg tersisa, banyak alternatif yg bis,a Anda lsayakan.
Beberapa tujuan sistematis yg bis,a aku sarankan ialah :
1. Dana Darurat
2. Dana Menikah
3. Dana Pendidikan Anak
4. Dana Pensiun
Karena yg Anda tanyakan perihal alokasi dana pendidikan anak, maka pertanyaannya adalah, di negara mana calon anak Anda akan sekolah nantinya? Sudahkah Anda mensurvei beberapa sekolah yg menjadi sasaran calon sekolah anak Anda tersebut?
Jika iya, apakah Anda sudah tahu berapa biaya hidup rata-rata, ketika anak Anda sekolah nantinya? Biaya asuransi kesehatan (banyak negara mensyaratkan asuransi), biaya visa, biaya telekomunikasi (ini yg menyebabkan banyak pelajar di luar negeri kehabis,an dana), biaya pesawat dan lain-lain.
Sesudah Anda menghitung total biaya di atas, maka Anda tambahkan biaya inflasinya. Jika di Indonesia rata-rata inflasi pendidikan berkisar 12-15 persen. maka di luar negeri, menyerupai Amerika contohnya bis,a 20 persen, artinya Anda juga harus menghitung kenaikannya tiap tahun.
Terkait planning Anda mau berinvestasi di saham atau deposito dolar AS atau kombinasi dari keduanya dengan alokasi dana Rp 1,5 juta per bulan, pilihan bijaknya tetap di tangan Anda. Jika Anda berinvestasi di valas (valuta asing), maka kelebihan yg Anda dapatkan ialah adanya ‘perlindungan’ terhadap nilai investasi Anda. Artinya nilai valas Anda tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan kurs.
Misalnya saja, kini Anda punya uang sebesar US$ 10.000 dan kurs dikala ini ialah US$ 1 = Rp 11.500, maka 2 tahun lagi nilai uang Anda akan tetap bernilai USD.10,000 walaupun mungkin kurs dikala itu ialah US$.1 = Rp.13.000. Kaprikornus berapapun kurs yg berlsaya, uang Anda akan tetap sama nilai valasnya, yaitu US$ 10.000.
Tetapi mesti di ingat, mata uang dolar AS pun terkena inflasi sama menyerupai kita di Indonesia, artinya tiap tahun daya belinya terhadap barang-barang yg ada juga mengalami penurunan. Makanya di beberapa negara bab Amerika dikala ini menyerupai Oklahoma memberlsayakan mata uang emas dan perak sebagai alternatif untuk melindungi kekayaan rakyat mereka dari gerusan inflasi.
Jika calon anak Anda nantinya memang mau bersekolah ke negara yg mendapatkan mata uang dolar AS, maka kelebihan menyerupai ini cocok dipakai jikalau Anda memang ingin mempersiapkan dana pendidikan kalau memang biaya pendidikannya dalam dolar AS. Dengan menabung ke dolar, Anda akan terhindar dari risiko perubahan kurs kalau memang dolar itu sudah di tangan Anda.
Untuk saham sendiri, kita sarankan Anda memakai reksadana saham dan menabung setips rutin. Jika Anda eksklusif masuk ke saham dengan mempertimbangkan beli dan jual setips jangka pendek, dari hasil jual beli saham tersebut, akan sangat beresiko terhadap keuangan Anda, apalagi jikalau Anda tidak mempunyai pengetahuan dan pengacukup laman yg memadai ketika masuk ke dunia pasar modal. Artinya perlu pengetahuan dan keterampilan yg signifikan untuk Anda terjun eksklusif ke dunia pasar saham. Dengan reksadana saham, walaupun beresiko tinggi, selain dikelola oleh Manajer Investasi yg berpengacukup laman tentunya juga bis,a menunjukkan potensi imbal hasil paling optimal.
Alternatif lainnya ialah menabung dalam bentuk emas batangan, jadi tiap bulan Anda mencicil membeli emas logam mulia (LM). Sesudah waktu calon anak Anda akan sekolah ke luar negeri, maka Anda tinggal mencairkannya atau menjualnya (buy back), bis,a ke PT Antam, toko emas atau ke sesama investor LM untuk mendapatkan harga yg paling kompetitif. Pastikan tiap tahunnya Anda melsayakan review dan monitoring terhadap aset-aset Investasi Anda.
Secukup lamat merencanakan dana pendidikan untuk sekolah di luar negeri.
Anda yg dikala ini berumur paruh baya dan sudah mempunyai penghasilan perlu mempersiapkan sedini mungkin Perencanaan Keuangan Anda dan calon keluarga Anda nantinya. Sebagai lajang yg belum ingin menikah dan punya anak, Anda punya banyak alternatif terhadap tujuan keuangan masa depan Anda.
Mari kita berfikir sejenak, jikalau rata-rata pekerja atau karyawan akan pensiun di usia 55 tahun, maka Anda punya waktu 29 tahun untuk mempersiapkan ‘dana nyaman’ ketika masa Anda sudah tidak produktif kelak. Kaprikornus dengan waktu 29 tahun yg tersisa, banyak alternatif yg bis,a Anda lsayakan.
Beberapa tujuan sistematis yg bis,a aku sarankan ialah :
1. Dana Darurat
2. Dana Menikah
3. Dana Pendidikan Anak
4. Dana Pensiun
Karena yg Anda tanyakan perihal alokasi dana pendidikan anak, maka pertanyaannya adalah, di negara mana calon anak Anda akan sekolah nantinya? Sudahkah Anda mensurvei beberapa sekolah yg menjadi sasaran calon sekolah anak Anda tersebut?
Jika iya, apakah Anda sudah tahu berapa biaya hidup rata-rata, ketika anak Anda sekolah nantinya? Biaya asuransi kesehatan (banyak negara mensyaratkan asuransi), biaya visa, biaya telekomunikasi (ini yg menyebabkan banyak pelajar di luar negeri kehabis,an dana), biaya pesawat dan lain-lain.
Sesudah Anda menghitung total biaya di atas, maka Anda tambahkan biaya inflasinya. Jika di Indonesia rata-rata inflasi pendidikan berkisar 12-15 persen. maka di luar negeri, menyerupai Amerika contohnya bis,a 20 persen, artinya Anda juga harus menghitung kenaikannya tiap tahun.
Terkait planning Anda mau berinvestasi di saham atau deposito dolar AS atau kombinasi dari keduanya dengan alokasi dana Rp 1,5 juta per bulan, pilihan bijaknya tetap di tangan Anda. Jika Anda berinvestasi di valas (valuta asing), maka kelebihan yg Anda dapatkan ialah adanya ‘perlindungan’ terhadap nilai investasi Anda. Artinya nilai valas Anda tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan kurs.
Misalnya saja, kini Anda punya uang sebesar US$ 10.000 dan kurs dikala ini ialah US$ 1 = Rp 11.500, maka 2 tahun lagi nilai uang Anda akan tetap bernilai USD.10,000 walaupun mungkin kurs dikala itu ialah US$.1 = Rp.13.000. Kaprikornus berapapun kurs yg berlsaya, uang Anda akan tetap sama nilai valasnya, yaitu US$ 10.000.
Tetapi mesti di ingat, mata uang dolar AS pun terkena inflasi sama menyerupai kita di Indonesia, artinya tiap tahun daya belinya terhadap barang-barang yg ada juga mengalami penurunan. Makanya di beberapa negara bab Amerika dikala ini menyerupai Oklahoma memberlsayakan mata uang emas dan perak sebagai alternatif untuk melindungi kekayaan rakyat mereka dari gerusan inflasi.
Jika calon anak Anda nantinya memang mau bersekolah ke negara yg mendapatkan mata uang dolar AS, maka kelebihan menyerupai ini cocok dipakai jikalau Anda memang ingin mempersiapkan dana pendidikan kalau memang biaya pendidikannya dalam dolar AS. Dengan menabung ke dolar, Anda akan terhindar dari risiko perubahan kurs kalau memang dolar itu sudah di tangan Anda.
Untuk saham sendiri, kita sarankan Anda memakai reksadana saham dan menabung setips rutin. Jika Anda eksklusif masuk ke saham dengan mempertimbangkan beli dan jual setips jangka pendek, dari hasil jual beli saham tersebut, akan sangat beresiko terhadap keuangan Anda, apalagi jikalau Anda tidak mempunyai pengetahuan dan pengacukup laman yg memadai ketika masuk ke dunia pasar modal. Artinya perlu pengetahuan dan keterampilan yg signifikan untuk Anda terjun eksklusif ke dunia pasar saham. Dengan reksadana saham, walaupun beresiko tinggi, selain dikelola oleh Manajer Investasi yg berpengacukup laman tentunya juga bis,a menunjukkan potensi imbal hasil paling optimal.
Alternatif lainnya ialah menabung dalam bentuk emas batangan, jadi tiap bulan Anda mencicil membeli emas logam mulia (LM). Sesudah waktu calon anak Anda akan sekolah ke luar negeri, maka Anda tinggal mencairkannya atau menjualnya (buy back), bis,a ke PT Antam, toko emas atau ke sesama investor LM untuk mendapatkan harga yg paling kompetitif. Pastikan tiap tahunnya Anda melsayakan review dan monitoring terhadap aset-aset Investasi Anda.
Secukup lamat merencanakan dana pendidikan untuk sekolah di luar negeri.
