Peribahasa yang mengatakan, "Tak Kenal, maka Tak Sayang" sangat cocok dipakai juga untuk berbisnis. Artinya apa..? Kalau Kita ingin sanggup mengerti apa yang menjadi harapan dari konsumen Kita, maka Kita harus melihat pasar melalui sudut pandang sebagai konsumen. Kita harus meriset siapa calon konsumen bisnis Kita. Dengan demikian akan tercipta komunikasi yang nyambung. Jika Kita sudah melaksanakan riset kompetitor bisnis yang juga Kita tekuni, Kita akan melihat, ternyata meskipun banyak pebisnis di niche yang sama, tapi banyak yang tidak fokus. Bahkan pemain besar yang sudah mempunyai merek populer pun tidak terlalu fokus di sub-niche tertentu. OKE..!! Kita eksklusif praktek... Untuk sanggup memakai sudut pandang konsumen, kita harus mengenal konsumen lebih dalam. Caranya yakni dengan menciptakan daftar pertanyaan sebagai berikut :
- Apa yang mereka lihat ?
- Apa yang mereka dengar ?
- Apa yang mereka pikirkan ?
- Apa yang mereka rasakan ?
- Apa yang menjadi keinginan terbesar mereka ?
- Apa yang menjadi kendala bagi mereka untuk mencapai harapan tersebut ?
Setiap pertanyaan di atas akan mempunyai banyak jawaban. Bahkan sebaiknya sebanyak- banyaknya. Jawabannya harus memakai sudut pandang konsumen. Kita akan takjub saat mempunyai tanggapan yang sesuai dengan sudut pandang konsumen kamu. Kita akan sanggup menyimpulkan apa yang menjadi perhatian dari calon konsumen Kita.
Contoh sub-niche mengenai “obat pelangsing”. Kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas menurut sudut pandang konsumen. Kita sanggup mencari di google untuk mendapat wangsit mengenai jawaban- jawabannya. Dalam kasus ini, Kita tinggal mengetikkan di google “cerita mengenai badan yang langsing”, maka banyak yang sanggup disimpulkan.
1. Apa yang biasa mereka lihat?
- Iklan obat pelangsing dimana- mana, tv, majalah, koran, internet, dll.
- Orang lain mempunyai badan yang indah dan ideal.
- Bintang iklan mempunyai tubug yang sehat dan langsing.
- Banyak teman- temannya memakai produk pelangsing sehat.
- Keluarganya memakai produk pelangsing sehat.
- Efek negatif dari penggunaan produk pelangsing (tubuh lemas, gampang lelah, lapar, dll).
- Efek positif dari penggunaan produk pelangsing (bentuk badan menjadi lebih ideal dan proporsional).
- Banyak alternatif bentuk produk pelangsing (obat, herbal, perawatan salon, suntik, bedah, dll).
2. Apa yang mereka dengar?
- Ada produk pelangsing yang anggun dan aman
- Ada produk pelangsing yang kurang kondusif atau tidak cocok, bahkan merusak tubuh
- Biaya yang tidak sedikit untuk hasil yang maksimal
- Harus mempunyai gaya hidup yang sehat
3. Apa yang mereka pikirkan?
- Tidak punya waktu atau kemauan untuk aktivitas yang ribet.
- Mungkin alasannya kesibukan dengan anak dan keluarga, atau dengan kegiatan kantor/kerja
- Biaya yang harus dikeluarkan untuk aktivitas diet
4. Apa yang mereka rasakan?
- Kurang percaya diri dengan badan yang gemuk
- Takut resiko yang akan terjadi dari aktivitas diet
- Takut tidak cocok dengan produk pelangsing
5. Apa yang menjadi harapan terbesar mereka?
- Memiliki badan yang langsing, indah, dan proporsional
- Kalau sanggup tanpa perjuangan ekstra yang merepotkan
- Kalau sanggup tanpa biaya yang mahal
- Tidak mau ada efek samping yang sanggup ditimbulkan dari perawatan
- Mengetahui aktivitas apa yang paling cocok dengan mereka
- Lebih banyak warna pakaian yang cocok dengan badan yang ideal
6. Apa yang menjadi hambatan bagi mereka untuk mencapai harapan tersebut?
- Minimnya pengetahuan mengenai diet dan cara melakukannya dengan benar
- Cara apa yang paling ampuh untuk diet dengan sehat
- Tidak ada kawasan konsultasi yang responsif
- Sulit menemukan gosip yang lengkap terkait aktivitas diet sehat
Nah, ternyata ada banyak gosip yang kita sanggup dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Dengan berbekal gosip di atas lah, kita sanggup membangun komunikasi yang baik dengan konsumen.Ternyata.... orang yang ingin tubuhnya langsing itu mempunyai sedikit problem dengan rasa percaya diri ya... Saya juga gres tahu sehabis melaksanakan riset untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
Kita juga sanggup googling dengan kata kunci “kendala melangsingkan tubuh”. Atau jikalau Kita jualan fashion, sanggup memakai keyword “kesulitan menemukan model pakaian yang cocok”. Intinya yakni pahami kendala- hambatan atau kesulitan-kesulitan yang dialami oleh calon konsumen Kita
Dengan melaksanakan riset untuk mengenali calon konsumen ibarat ini, Kita justru sudah memilih dari awal, siapa saja sih yang Kita inginkan untuk menjadi konsumen kamu. Orang yang ibarat apa.... Orang yang mempunyai problem apa.
Kaprikornus dengan begitu, saat kau menulis sebuah penawaran atau iklan, goresan pena kau itu akan eksklusif menyaring orang yang membutuhkan produk kamu. Orang yang tidak sesuai dengan kriteriamu, tidak akan masuk ke dalam lingkaranmu.
Hal ini akan menimbulkan konversi penjualanmu meningkat. Karena kau akan sanggup berkomunikasi dengan cara yang sempurna ke konsumen kamu. Dengan mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai konsumen, kau sudah memenangkan persaingan sebelum kau memulai. Berbeda halnya jikalau Kita tidak mengenal konsumen, Kamu akan kalah sebelum bertanding.
Dengan mempunyai modal riset yang sudah kita lakukan, maka pekerjaan Kita sudah simpulan setengahnya. Berikutnya tinggal mengaplikasikan hasil riset untuk menciptakan penawaran kepada calon konsumen.
Kami sangat menyarankan untuk memberi perhatian yang utama untuk melaksanakan riset terlebih dahulu. Jangan eksklusif jualan atau berbisnis. Riset ini memakan waktu. Tapi memang membangun bisnis yang baik itu memakan waktu. Tidak sembarangan. Baik itu bisnis online lokal, ataupun bisnis online. Baik itu bisnis memakai BBM ataupun memakai email.
Semua perusahaan yang mempunyai bisnis besar di dunia melaksanakan riset untuk memilih arah langkah mereka. Kalau Kita ingin mempunyai bisnis yang menguntungkan, stabil, dan tahan lama, Kita juga harus melaksanakan riset terlebih dahulu sebelum melangkah.
Pertempuran bisnis di luar sana sudah dimulai bahkan sebelum Kita mulai menciptakan penawaran ke calon konsumen. Semua bisnis ibarat itu. Termasuk bisnis online. Kita harus memahami dimana medan pertempurannya, yaitu riset pangsa pasar. Kemudian Kita harus tahu siapa musuh kamu, yaitu riset kompetitor. Dan yang utama, kau harus mempersiapkan senjata yang tepat, yaitu dengan mengenal siapa calon konsumen kamu.
Semoga Bermanfaat

